Pengaruh Suhu Pengeringan Terhadap Kandungan Vitamin C Buah Cabai Keriting Lado F1 (Capsicum Annuum L)
Abstract
Cabai merupakan hasil pertanian yang sangat populer. Jenis cabai yang di kenal salah satunya adalah cabai keriting Lado F1. Pada buah cabai terkandung beberapa vitamin. Salah satu vitamin dalam buah cabai adalah vitamin C (asam askorbat). Penanganan pascapanen umumnya masih sederhana sehingga tingkat kerusakannya masih tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan perlakuan pengeringan terbaik dengan kandungan vitamin C terbanyak dengan berpedoman pengeringan sesuai SNI kadar air 11%. Metode penelitian yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL). Faktor yang digunakan adalah Suhu, dengan empat level, yaitu 50â°C, 60â°C, 70â°C, 80â°C. Proses pengeringan diamati tiap 2 jam. dengan ulangan 3 kali. Cabai yang dikeringkan diamati kadar airnya dengan cara menimbang bahan tiap 2 jam, sedangkan vitamin C diamati tiap 8 jam dan pada saat akhir pengeringan dengan berpedoman kadar air akhir 11% b.b. Parameter penelitian ini adalah kandungan kadar air, vitamin C, Warna dan rendemen. Dari parameter tersebut bisa diketahui mutu terbaik cabai kering berdasarkan pengamatan pengeringan cabai Lado F1, didapatkan nilai kadar vitamin C berturut-turut adalah 550,69 mg/100g, 333.07 mg/100g, 131.64 mg/100g, 146.25 mg/100g. Kadar warna berturut-turut adalah L*: 30.20, 29.80, 31.33, 31.17. a*: 17.77, 17.43, 22.90, 27.93. b*: 8.53, 8.07, 9.00, 11.80. Nilai rendemen berturut-turut adalah 19.92%, 19.89%, 19.91%, 19.84%.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).