Pengaruh Konsentrasi Ekstrak Cincau Hijau (Premna Oblongifolia L.) Sebagai Edible Coating dan Lama Pencelupan terhadap Kualitas Stroberi (Fragaria Sp.)

Authors

  • Yusuf Hendrawan Brawijaya University
  • Sumardi Hadi Sumarlan Brawijaya University
  • Nabila Az-Zalikhah Ilham Brawijaya University

Abstract

Tanaman cincau termasuk tanaman asli Indonesia dan mempunyai nama lain, dipulau Jawa biasa disebut camcao, juju dan kepleng. Cincau hijau mempunyai komponen utama pembentuk gel berupa polisakarida pektin yang bermetoksi rendah. Pektin tersebut termasuk dalam kelompok hidrokoloid pembentuk gel. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui komposisi ekstrak cincau yang tepat sebagai edible coating untuk stroberi pada skala laboratorium. Pelapisan stroberi dengan edible coating ini menggunakan metode pencelupan. Pembuatan edible coating cincau hijau dimulai dari pembuatan bubuk cincau hijau kemudian bubuk cincau hijau diekstraksi, lalu pembuatan edible coating dengan menggunakan 4 gram tapioka, ekstrak cincau hijau (0,2%, 0,4% dan 0,6% b/b tapioka), sorbitol 1 b/v, dan CMC 1% b/b ekstrak cincau. Lama pencelupan stroberi (5, 10, dan 15 menit). Analisis yang dilakukan pada penelitian ini yaitu analisa organoleptik (warna, aroma dan tekstur), analisa viskositas larutan edible, analisa fisik (kekerasan), analisa kimia (susut bobot dan laju respirasi) dan karakterisasi ekstrak cincau hijau. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan terbaik dengan penambahan konsentrasi ekstrak cincau hijau 0,2% dan lama pencelupan 5 menit.

References

Amal, S.H., El-Mogy, M.M., Aboul-Anean, H.E. and Alsanius, B.W. 2010. Improving Strawberry Fruit Storability by Edible Cating as a Carrier of Thymol or Calcium Chloride. Journal of Horticultural Science & Ornamental Plants 2(2):88-97 ISSN 2079-2158

Artha, N. 2001. Isolasi dan Karakterisasi Sifat Fungsional Komponen Pembentuk Gel Daun Cincau (Cyclea barbata L. miers). Disertasi. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Astawan, M. 2002. Cincau Hitam Pelepas Dahaga. Majalah Sedap Sekejap. Jakarta

Campos, R.P., Kwlatkowski, A., and Clemente, E. 2011. Post-harvest Conservation of Organic Strawberries Coated with Cassava Starch and Chitosan. Rev. Ceres, Viçosa, Vol. 58, No. 5, Pg. 554-560

Constenla, D. and Lozano, J.E. 2003. Kinetic Model of Pectin Demethylation. Latin American Applied Research 33:91-96

Daramita W, S.. 2016. Pengaruh Pemberian Bahan Penunda Kematangan dengan Perbedaan Suhu Penyimpanan terhadap Umur Simpan Wortel (Daucus carota). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang

Ginting, A. K. 2011. Pengaruh Konsentrasi Edibel Kitosan dan Lama Penyimpanan terhadap Mutu Buah Strawberry. Universitas Sumatera Utara. Medan

Goycoolea, F.M. and Cardenass, A.. 2003. Pectin form Opuntia Spp: A Short View. J. PACD. 17-29

Hidayati, N. 2016. Pengaruh Konsentrasi CaCl2 dan Jumlah Pencelupan pada larutan edible coating Lidah Buaya (aloe vera) terhadap sifat fisik buah Stroberi (Fragaria sp.). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang

IPPA. 2001. What is Pectin. Dilihat 11 Agustus 2016. <http://www.ippa.info>.

Kamal, N. 2010. Pengaruh Bahan Aditif CMC (Carboxyl Methyl Cellulose) terhadap Beberapa Parameter pada Larutan Sukrosa. Jurnal Teknologi Vol. 1, Edisi 17 (78-84)

Kastapoetra, A.G. 1994. Teknologi Penanganan Pasca Panen. Jakarta: PT. Bina Aksara

Krochta, J.M., Baldwin, E.A., and Nisperos-Carriedo, M.O. 1994. Edible Coatings and Film to Improve Food Quality. Technomic Publishing Company, Inc: Switzerland

Kurnia, A.. 2005. Petunjuk Praktis Budi Daya Stroberi. Jakarta : Agromedia Pustaka

Marpaung, D.A. 2015. Pengaruh Penambahan Konsentrasi CMC dan Lama Pencelupan pada Proses Edible Coating terhadap Sifat Fisik Anggur Merah (Vitis vinifera L.). Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang

Masruroh, H., Achmad, F.F., Dwi, A.S. dan Vita, P. 2013. Pengaruh Penambahan Xanthan Gum dalam Aplikasi Teknologi Edible Coating Aloe Vera untuk Mempertahankan Mutu Tomat (Solanum Lycopersicum) Menggunakan Metode Spray. Jurnal Teknik. ISBN 978-602-99334-2-0

Muchtadi, T. dan Sugiyono. 2013. Prinsip Proses dan Teknologi Pangan. Bandung: CV Alfabeta

Nelson, A.L. 2000. Sweeteners : Alternative. ST. Paul Minessota USA: Eagen Press

Paramawati, R. 2001. Penentuan Komposisi Atmosfer Penyimpanan Suhu Salak Segar Terbungkus Lapis Edible. Thesis Magister. Institut Pertanian Bogor. Bogor

Putranto, M.H. 2016. Pengaruh Aplikasi Gliserol pada Edible Coating Berbahan Dasar Pati Biji Nangka (Artocapus heterophyllus) terhadap Umur Simpan Buah Stroberi. Skripsi. Universitas Brawijaya. Malang

Rahmawati, A.K. 2009. Ekstraksi dan Karakterisasi Pektin Cincau Hijau (Premna oblongifolia Merr.) untuk Pembuatan Edible Film. Skripsi. Universitas Sebelas Maret. Surakarta

Ranggana, S. 1977. Manual of Analysis of Fruit and Vegetable Product. Mc Graw Hill Publishing Co. New Delhi

Rizqi, A.N. 2015. Pengaruh Pre-Treatment Bahan Baku dan Waktu Ekstraksi terhadap Karakteristik Pektin Kulit Pisang Raja (Musa Paradisiaca). Jurnal Bioproses Komoditas Tropis. Vol. 3 No. 1

Rudito. 2005. Perlakuan Komposisi Gelatin dan Asam Sitrat dalam Edible Coating yang Mengandung Gliserol pada Penyimpanan Tomat. Jurnal Teknologi Pertanian. Vol. 6 No. 1 (April 2005) 1-6. Politeknik Pertanian Negeri Samarinda

Sastrapradja, S. , Soetisna, U., Panggabean, G., Moega, J.P., Sukardjo, S. dan Sunarto, A.T. 1980. Buah-buahan. Jakarta : Balai Pustaka

Soekarto, T. 1985. Pengujian Organoleptik untuk Industri Pangan dan Hasil Pertanian. Jakarta: PT. Bhatara Karya Aksara

Sudjatha, W. dan Wisaniyasa, N.W. 2008. Fisiologi dan Teknologi Pasca Panen (Buah dan Sayuran). Bali : Udayana University Press

Winarno, F.G. 1992. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta:Gramedia

Downloads

Published

2018-09-04

Issue

Section

Bahasa Indonesia Articles