PENGOMPOSAN SAMPAH ORGANIK PASAR DENGAN PENGONTROLAN SUHU TETAP DAN SUHU SESUAI FASE PENGOMPOSAN

Authors

  • Sutrisno Hadi Wibisono Brawijaya University
  • Wahyunanto Agung Nugroho
  • Evi Kurniati
  • Joko Prasetyo

Abstract

Proses pengomposan secara alami membutuhkan waktu lama untuk membuat kompos dari bahan organik. Pengembangan pengomposan dengan cara yang benar perlu mempercepat dan memperbaiki proses pengomposan untuk mendapatkan kompos berkualitas. Pengomposan dengan mengendalikan suhu kompos dapat memberi efek pada proses pengomposan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui metode pengomposan pengendalian suhu menurut warna, bau, suhu, analisis kandungan kimia rasio N, P, K, C / N, bahan organik, C. Organik dan pH, serta mengetahui perbedaannya. dari suhu kompos kontrol terkendali dan kontrol suhu berdasarkan pengomposan fasa melalui pengujian kandungan kimia kompos. Hasil akhir diharapkan dapat mengetahui proses pengomposan dan hasil kompos dengan mengendalikan suhu dengan kontrol suhu dan pengendalian suhu tetap berdasarkan fase pengomposan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode percobaan dengan dua perlakuan kontrol suhu tetap dengan suhu 40-43oC dan pengatur suhu berdasarkan fase pengomposan. Mengontrol suhu fase mesofilik dengan suhu 37-40oC untuk periode 1-2 dan 7-14 hari sedangkan fase termofilik pada suhu 41-44oC untuk periode 3-6 hari. Hasil kompos dengan mengendalikan suhu tetap tidak berbeda nyata dengan perlakuan kontrol berdasarkan suhu fase pengomposan kecuali kadar air, susut dan phosfor. Hal ini diketahui dengan perhitungan menggunakan analisis keragaman. Hasil pengendalian suhu perlakuan kompos tetap berwarna coklat kehitaman, ketebalan penyusutan 56,75% dan berat 63,33%, kadar air 53,65%, pH 7,6, kadar N 1,82%, C Organik 12,10%, rasio C / N 6 , bahan organik 20,94%, P 1,47% dan K 0,12%. Tahap perlakuan kontrol suhu pengomposan berdasarkan kehitam-hitaman coklat; mengecilkan ketebalan 59,55% dan berat 68,75%, kadar air 56,10%, pH 7,3, kadar N 1,83%, C. Organik 13,48%, C / N ratio 7, bahan organik 23,31%, P 3,68% K 0,71%.

References

Damanhuri, E. & Tri, P. 2004. Diktat Kuliah Teknik Lingkungan Pengelolaan Sampah. Departemen Teknik Lingkungan Institut Teknologi. Bandung.

Djuarnani N, Kristian & Setiawan, B.D. 2004. Cara Cepat Membuat Kompo. PT agromedia pustaka. Jakarta.

Hadiwiyoto, S. 1983. Penanganan dan Pemanfaatan Sampah. Yayasan Idayu. Jakarta.

Isroi dan H. Widiastuti. 2005. Kompos Limbah Padat Organik. Materi disampaikan pada acara pelatihan Pengelolaan Limbah Organik, Dinas KLH Kab. Pemalang, tanggal 29 September 2005. Pemalang. Jawa Tengah.

Murbandono. 1988. Membuat Kompos. Penebar Swadaya.

Nugroho WA, Prasetyo Joko, Lutfi M. 2012. Rancang Bangun Alat Pengontrol Suhu Pada Proses Pengomposan Sampah Berbasis Mikrokontroler Atmega8. Jurnal Rekayasa Mesin Vol.2 No.1. Hal 29-37

Rynk, R., M. van de Kamp, G.B. Wilson, T.L. Richard, J.J. Kolega, F. R. Gouin,L. Laliberty, Jr., D. Kay, D.W. Murphy, H.A.J. Hoitink, and W.F. Brinton.1992. On-farm Composting Handbook. Editor R. Rynk. Northeast Regional Agricultural Engineering Service, U.S. Department of agriculture. Ithaca, N.Y.

Slamet, J. S. 1994. Kesehatan Lingkungan. UGM Press. Yogyakarta.

Sutedjo, M.M., A.G. Kartasapoetra, dan RD. S. Sastroatmodjo. 1991.Mikrobiologi Tanah. Cetakan pertama. Rineka Cipta. Jakarta.

Zibilske, L. M. 1998. Composting of organic wastes. In: D. M. Sylvia, J. F. Fuhrmann, P. G. Hartel and D. A. Zuberer (eds.) Principles and Applications of Soil Microbiology. Prentice-Hall, Inc., Upper Saddle River, NJ, US, pp. 482-497.

Downloads

Published

2016-04-16

Issue

Section

Bahasa Indonesia Articles