Rancang Bangun Sistem Penyerap Karbon dioksida (CO2) Pada Aliran Biogas Dengan Menggunakan Larutan Ca(OH)2
Abstract
Biogas adalah gas campuran metana (CH4), karbondioksida (CO2) dan gas lainnya yang didapat dari hasil penguraian material organik seperti kotoran hewan, kotoran manusia, tumbuhan oleh bakteri pengurai metanogen pada sebuah biodigester. Jadi, Untuk menghasilkan biogas, dibutuhkan pembangkit biogas yang disebut biodigester. Proses penguraian material organik terjadi secara anaerob (tanpa oksigen). Biogas terbentuk pada hari ke 4 – 5 sesudah biodigester terisi penuh, dan mencapai puncak pada hari ke 20 – 25. Biogas yang dihasilkan oleh biodigester sebagian besar terdiri dari 50 – 70% metana (CH4), 30 % – 40% karbondioksida (CO2), dan gas lainnya dalam jumlah kecil. Kandungan CO2 pada biogas sulit dipisahkan dengan unsur metan (CH4), oleh karena itu perlu dibuat sistem pemisah CO2 dari sistem aliran biogas yang kontinyu agar pemanfaatan biogas lebih berkualitas. Minimal dapat menurunkan kadar CO2 dalam biogas. Keberadaan CO2 yang cukup besar tadi sangat mengganggu dalam proses pembakaran , karena CO2 sangat sulit untuk ikut terbakar bersama metana (CH4), oleh karena itu keberadaan CO2 perlu dikurangi. Kalsium hidroksida adalah senyawa kimia dengan rumus kimia Ca(OH)2. Larutan Ca(OH)2 disebut air kapur dan merupakan basa dengan kekuatan sedang. Larutan tersebut bereaksi hebat dengan berbagai asam, dan bereaksi dengan banyak logam dengan adanya air. Larutan tersebut menjadi keruh bila dilewatkan karbon dioksida, karena mengendapnya kalsium karbonat. Alat penyerap CO2 yang digunakan terdiri dari 3 bagian utama : 1. Saluran pemasukan yang terdapat nozel untuk membuat gelembung-gelembung, 2. Toples plastik sebagai tempat larutan Ca(OH)2, 3. Saluran pengeluaran. Penurunan prosentase kandungan CO2 terbesar terjadi pada nozel berpori daripada nozel besar yaitu sebesar 8,904 % dari sample awal ke menit 30 (tahap I), dari menit 30 ke menit 60 sebesar 2,595 % (tahap II) dan dari menit 60 ke menit 90 sebesar 3,338 % (tahap III), sedangkan untuk nozel besar yaitu 8,883 % dari sample awal ke menit 30 (tahap I), dari menit 30 ke menit 60 sebesar 1,693 % (tahap II) dan dari menit 60 ke menit 90 kandungan CO2 bertambah sebesar 0,261 % (tahap III), hal ini terjadi dikarenakan gelembung-gelembung gas yang dihasilkan oleh nozel berpori lebih banyak daripada nozel besar sehingga reaksi gas CO2 dengan larutan Ca(OH)2 pada nozel berpori lebih cepat dan lebih besar daripada reaksi pada nozel besar dan penambahan kadar CO2 pada nozel besar dari menit 60 ke menit 90 dapat diakibatkan karena larutan Ca(OH)2 mulai jenuh, sehingga kemampuan untuk bereaksi terhadap CO2 berkurang. Peningkatan prosentase kandungan gas metana terbesar terjadi pada nozel berpori yaitu dari 44,814 % menjadi 69,871 % hal ini dikarenakan gelembung-gelembung gas yang dihasilkan oleh nozel berpori lebih kecil ukurannya daripada nozel besar, sehingga gas CO2 yang terikat lebih banyak dan metana yang lolos lebih besar daripada nozel besar.
Kata kunci : Biogas, CO2, dan Ca(OH)2.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).