Ekstraksi Antosianin Bunga Telang (Clitoria ternatea Linn) dengan Metode Ultrasonik Menggunakan Pelarut Aquades dan Asam Asetat

Authors

  • Syifa Unawahi Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran
  • Asri Widyasanti Departemen Teknik Pertanian dan Biosistem, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran
  • Souvia Rahimah Departemen Teknologi Industri Pangan, Fakultas Teknologi Industri Pertanian, Universitas Padjadjaran

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jkptb.2022.010.01.01

Abstract

Bunga telang (Clitoria ternatea Linn) merupakan salah satu sumber antosianin yang dapat diperoleh dengan melakukan proses ekstraksi. Metode alternatif untuk mengekstrak senyawa antosianin adalah dengan menggunakan metode ekstraksi non thermal ultrasonik yang dapat mempersingkat waktu ekstraksi dan mengurangi penggunaan pelarut. Ekstraksi antosianin ini dilakukan dengan penambahan asam asetat yang berfungsi untuk mendenaturasi membran sel tanaman sehingga pigmen antosianin terekstrak secara maksimal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan pelarut aquades dan asam asetat pada proses ekstraksi antosianin bunga telang dengan metode ultrasonik yang menghasilkan total antosianin tertinggi. Metode penelitian menggunakan metode eksperimen laboratorium dengan analisis deskriptif. Penelitian ini menggunakan konsentrasi asam asetat 0%, 0.05% dan 5%, serta nilai intensitas amplitudo 50%, 65%, dan 80%. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan dengan konsentrasi asam asetat 0.05% dan nilai intensitas amplitudo 65% merupakan perlakuan terbaik yang menghasilkan total antosianin 65.13 mg/L, kadar sisa pelarut 30.77%, rendemen 32.02%, dan nilai pH ekstrak 3.62. Penambahan konsentrasi asam asetat yang berlebihan pada proses ekstraksi bunga telang dengan metode ultrasonik dapat mempercepat proses pengentalan pada campuran pelarut dan sampel bahan, serta kondisi ekstraksi dengan nilai amplitudo yang tinggi dapat mempercepat peningkatan suhu ekstraksi ± 60˚C, sehingga dapat menyebabkan degradasi antosianin.

Downloads

Published

2022-04-16

Issue

Section

Bahasa Indonesia Articles