Skrining Kualitatif Fitokimia Senyawa Antibakteri pada Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidiium guajava L.)

Authors

  • Debora Handarni Padjadjaran University
  • Selly Harnesa Putri Padjadjaran University
  • Tensiska Tensiska Padjadjaran University

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jkptb.2020.008.02.08

Keywords:

antibakteri, daun jambu biji, ekstraksi, fitokimia

Abstract

Jambu biji merupakan jenis tanaman yang memiliki banyak khasiat terutama pada bagian daunnya. Daun jambu biji dikenal memiliki kandungan senyawa yang dapat digunakan sebagai antibakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah didalam daun jambu biji yang telah melewati proses ekstraksi maserasi mengandung senyawa antibakteri seperti saponin, tanin, dan flavonoid. Ekstraksi dilakukan selama 24 jam dan hasil maserasi dievaporasi menggunakan rotary evaporator untuk mendapatkan hasil ekstrak yang pekat. Rendemen ekstrak yang didapatkan dengan tiga kali pengulangan tanpa adanya pembeda adalah sebesar 4.57%, 4.52% dan 3.99%. Hasil pengujian fitokimia pada ekstrak daun jambu biji menunjukan bahwa ekstrak tersebut memiliki kandungan senyawa antibakteri yaitu saponin, tanin, dan flavonoid.

Author Biography

Debora Handarni, Padjadjaran University

Teknologi Industri Pertanian

References

Badan Pusat Statistik. 2013. Produksi Buah-buahan di Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Biro Pusat Statistik.

Indriani, S. 2006. Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L.). Jurnal Pert.Indo. Vol. 11 (1). Pusat Studi Biofarmaka. IPB

Darsono FL, Artemisia SD. 2003. Aktivitas antimikroba ekstrak daun jambu biji dari beberapa kultivar terhadap Staphylococcus aureus ATCC 25923 dengan “hole-plate diffusion methodâ€. Berk. Penel. Hayati; 9: 49-51

Kurniawati, A. 2006. Formulasi Gel Antioksidan Ekstrak Daun jambu Biji (Psidium guajava L) dengan Menggunakan Aquapec HV-505. Skripsi. Jurusan Farmasi FMIPA Unpad.

Yuliani, S., L. Udarno & E. Hayani. 2003. Kadar Tanin Dan Quersetin Tiga Tipe Daun Jambu Biji (Psidium guajava). Buletin Tanaman Rempah dan Obat.14(1):17-24

Chinthia Sari Yusriana, Chrisnawan Setya Budi, Trisna Dewi. 2014. Uji Infusa daun nangka (Artocarpus heterophyllus) terhadap pertumbuhan bakteri (Staphylococcus aureus). Jurnal Permata Indonesia. Volume 5, Nomor 2.

Agoes, G. (2007). Teknologi Bahan Alam. Bandung: Penerbit ITB.

Arukwe, U., Amadi, B.A., Duru, M.K.C., Agomuo, E.N., Adindu, E.A., Odika, P.C., Lele, K.C., Egejuru, L., Anudike, J. 2012. Chemical composition of Persea americana leaf, fruit and seed. International Journal of Research and Revies in Applied Sciences 11(2): 346-349.

Bernard, D., Kwabena, A.I., Osei, O.D., Daniel, G.A., Elom, S.A., Sandra, A. 2014. The effect of different drying methods on the phytochemicals and radical scavenging activity of Ceylon Cinnamon (Cinnamomum zeylanicum) plant parts. European Journal of Medicinal Plants 4(11):1324-1335.

Ajizah, A. 2004. Sensitivitas Salmonella typhymurium Terhadap Ekstrak daun Jambu Biji (Psidium guajava L.). Bioscientiae. Volume I, No. 1, Program Studi Biologi FMIPA Universitas Lambung Mangkurat.

Cowan, M.M., 1999, Plant Products as Antimicrobial Agents, Clinical Microbiology Reviews Vol. 12, No. 4 : 564–82.

Hariana, A. 2007. Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Seri 2. Jakarta: Penebar Swadaya.

Subramani, S, and Casimir C. Akoh. 2002. Flavonoids and antioxidant activity of Georgia grown Vidalia onions. Journal of Agricultural and Food Chemistry. 50 (19). 5338-5342

Ngajow, M., Abidjulu, J. dan Kamu, V. S., 2013, Pengaruh Antibakteri Ekstrak Kulit Batang Matoa (Pometia pinnata) Terhadap Bakteri Staphylococcus aureus secara In Vitro, Jurnal MIPA Unsrat Online 2 (2), p. 128-132.

Sani, R. N., Nisa, F. C., Andriani, R. D., dan Madigan, J. M . 2013. Analisis reedmen dan skrining fitokimia ekstrak etanol mikroalga laut (Tetraselmis chui). Jurnal Pangan dan Agroindustri. 2 (2): 121-126

Downloads

Published

2020-08-21

Issue

Section

Bahasa Indonesia Articles