Analisis Laju Penurunan Kadar Air pada Pengeringan Benih di Dalam Dryer Box

Authors

  • Warianti Warianti Department of Agricultural Engineering, Faculty of Agricultural Technology, Brawijaya University
  • Darmanto Darmanto

DOI:

https://doi.org/10.21776/ub.jkptb.2019.007.02.10

Keywords:

Kadar air, dryer box, pengeringan, benih.

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah melakukan analisis penurunan kadar air pada pengeringan benih di dalam dryer box. Alat dan bahan yang digunakan untuk pengamatan adalah satu unit dryer box, termometer ruang digital, termometer ruang konvensional, kantung aerasi, timbangan, dan benih kangkung. Dryer box yang digunakan adalah dryer box 1 yang dekat dengan heater dan dryer box 2 yang paling jauh dari heater. Suhu heater berkisar antara 38oC sampai dengan 42oC. Pengeringan dilakukan hingga kadar air bahan mencapai 11%-10%. Hasil penelitian diketahui bahwa ada perbedaan suhu dan kelembaban relatif udara pengering di dalam dyer box. Dyer box yang terletak paling jauh dari heater (DB2) justru memiliki suhu udara pengering lebih tinggi dibanding dyer box yang paling dekat dengan heater (DB1). Suhu udara pengering di dalam dryer box cenderung naik dan turun sesuai dengan suhu lingkungan di sekitar tempat pengering. Suhu kontrol yang tercatat pada sensor cenderung naik dan turun sesuai dengan suhu lingkungan disekitar ruang pengering. Suhu di dalam dryer box selalu berada diantara suhu kontrol dan suhu lingkungan. Suhu dryer box berkisar antara 33,6oC hingga 38oC. Rata-rata RH udara pengering dalam DB 1 dan DB 2 adalah 55,37% dan 54,51%. Rata-rata penurunan kadar air pada 24 jam pertama sebesar 1,357% dan rata-rata penurunan kadar air pada 24 jam kedua sebesar 0,963%. Rata-rata laju penurunan kadar air pada 24 jam pertama pengeringan lebih besar dibanding pada 24 jam kedua. Dimana rata-rata laju penurunan kadar air pada DB 2 lebih besar dibanding pada DB 1.

Downloads

Published

2019-09-19

Issue

Section

Bahasa Indonesia Articles