Pengaruh Paparan Frekuensi Gelombang Bunyi terhadap Fase Vegetatif Pertumbuhan Tanaman Kangkung Darat (Ipomea Reptans Poir)
Abstract
Â
Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian frekuensi gelombang bunyi terhadap pertumbuhan vegetatif dan produktifitas tanaman kangkung darat. Perlakuan pada penelitian ini menggunakan frekuensi gelombang bunyi 5 KHz, 10 KHz, 15 KHz dengan perlakuan selama 3 jam. Intensitas level bunyi yang digunakan berkisar antara 60-65 Db. Penelitian dimulai saat tanaman berumur 15 hari setelah tanam sampai umur 30 hari setelah tanam. Parameter yang diamati pada penelitian ini antara lain tinggi tanaman, panjang daun, lebar daun, dan berat segar tanaman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan perlakuan frekuensi gelombang bunyi peningkatan pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung lebih tinggi dibanding tanaman kontrol. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa frekuensi gelombang bunyi 10 KHz merupakan perlakuan jenis frekuensi terbaik. Hal tersebut dikarenakan pemberian bunyi dengan frekuensi 10 Khz berpengaruh nyata terhadap panjang daun dan berat segar tanaman. Dari hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan tinggi tanaman sebesar 33,07%, lebar daun sebesar 13.5%, lebar daun sebesar 2,32%. Dan hasil rerata berat segar tanaman sebesar 22,67 gram/tanaman.
Downloads
Published
Issue
Section
License
Authors who publish with this journal agree to the following terms:
- Authors retain copyright and grant the journal right of first publication with the work simultaneously licensed under a Creative Commons Attribution License (CC BY 4.0) that allows others to share the work with an acknowledgement of the work's authorship and initial publication in this journal.
- Authors are able to enter into separate, additional contractual arrangements for the non-exclusive distribution of the journal's published version of the work (e.g., post it to an institutional repository or publish it in a book), with an acknowledgement of its initial publication in this journal.
- Authors are permitted and encouraged to post their work online (e.g., in institutional repositories or on their website) prior to and during the submission process, as it can lead to productive exchanges, as well as earlier and greater citation of published work (See The Effect of Open Access).