Pengaruh Distribusi Ukuran Agregat Tanah Terhadap Umur Efektifitas Pengolahan Tanah

Authors

  • Ary Mustofa Ahmad Brawijaya University
  • Gunomo Djoyowasito Universitas Brawijaya
  • Roni Hadi Wijaya Universitas Brawijaya

Abstract

Pengolahan tanah menghasilkan berbagai ukuran agregat tanah (distribusi ukuran agregat tanah). Distribusi ukuran agregat tanah akan mempengaruhi porositas tanah, keteguhan agregat tanah akan mempengaruhi kesetabilan porositas tanah, sedangkan ukuran besar kecilnya agregat tanah akan mempengaruhi persentase pori mikro dan pori makro tanah.  Semakin banyak ukuran agregat tanah yang besar akan meningkatkan pori makro tanah sehingga peningkatan level permukaan tanah akan lebih tinggi dibanding jika tanah ukuran agregatnya lebih kecil. UEPT dipengaruhi oleh sifat fisik tanah, khususnya kemantapan agregat tanah. Sedangkan kemantapan agregat dipengaruhi oleh kandungan bahan organik tanah, tekstur tanah. Oleh karena itu perlu dipelajari nilai distribusi ukuran agregat yang nilai UEPTnya paling tinggi. Dari hasil penelitian didapatkan nilai distribusi ukuran agregat tanah yang berbeda pada tiap perlakuan, dimana dari keempat perlakuan tersebut tinggi permukaan tanahnya mengalami kenaikan permukaan tanah, tetapi berbeda-beda kenaikan antar perlakuan. Tinggi permukaan tanah sebelum diolah untuk M1R1=11,88 cm, M1R2=12,13 cm, M2R1=12,09 cm, dan M2R2=11,34 cm. setelah diolah semua perlakuan mengalami kenaikan permukaan tanah untuk M1R1=13,73 cm, M1R2=12,44 cm, M2R1=18,7 cm, M2R2=14,48 cm. Penurunan permukaan tanah tersebut juga mempengaruhi sifat fisik tanahnya antara lain porositas dan tegangan geser tanah. Dimana nilai porositas tanah setelah diolah mengalami kenaikan, tetapi dari minggu ke minggu mengalami penurunan nilainya. Sedangkan untuk tegangan geser setelah diolah mengalami penurunan nilainya, tetapi untuk setiap minggunya nilainya mengalami perubahan, dalam 8 minggu nilainya mulai naik. Jadi dapat disimpulkan bahwa dengan berjalannya waktu, tanah akan mengalami perubahan baik tinggi permukaan tanahnya ataupun sifat fisik tanahnya.

References

Bresson, L.M. 1995. A Review of Physical management for crusting control in Australian ropping systems research opportunities. Aust. J. Soil Res. 33:195-209.

Culpin. 1981. Farm Machinery. Tenth Edition. Granada Publishing. Australia.

Endah dan Indrasurya. 1988. Mekanika Tanah jilid 1.Erlangga;Surabaya

Djojowasito, G. 2005. Dinamika Tanah dan Mesin Pertanian. Unibraw. Malang

Hardjosentono, Mulyoto; Wijanto; Elon Rachlan; Badra; dan Dudung Tarmana. 1982. Mesin-Mesin Pertanian cetakan ke-7. CV. Yasa Guna. Jakarta

Jusuf,Frans; Godfried Sitompul; Imam Hidayat. 2008. Mesin-Mesin Budidaya Pertanian di Lahan Kering. Graha Ilmu; Yogyakarta

Kuipers, H. 1983. Pengolahan Tanah. Bahan kuliah kursus singkat pengolahan tanah. 4 – 26 Nopember 1983. Universitas Brawijaya. Malang

Le Bissonnais, Y. 1996. Aggregate stability and assessment of crustability and erodibity : I. Theory and methodology. Europ. J. Soil Sci. 47:425-437

Marshall, T. J. And J. W. Holmes. 1992. Soil Physics. Cambridge Universitas Press Cambridge. London.

Sugeng Priyanto. 2003. Perubahan Beberapa Sifat Fisik Tanah Dari Agregat Hasil Pengolahan Bajak Rotary Pada Kadar Air Yang Berbeda Akibat Faktor-Faktor Luar, Skripsi, Jurusan Teknik Pertanian, Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang (Unpublished)

Ramos, M. C., S. Nacci, dan I. Pla. 2000. Soil sealing and its influence on erosion rates for some soils in the Mediterranean area. Soil Sci.165: 398-405

Ruslan Wirosoedarmo. 2006. Metode Irigasi Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Susilowati. 1990. Pengaruh Kecepatan Traktor Dan Putaran Pisau Rotary Terhadap Hasil Olah Pada Lahan Kering, Skripsi, Jurusan Teknologi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang (Unpublished)

Downloads

Published

2016-09-01

Issue

Section

Bahasa Indonesia Articles