Pemurnian Biogas Dengan Sistem Pengembunan Dan Penyaringan Menggunakan Beberapa Bahan Media

Authors

  • Ginanjar Eko Prayugi Jurusan Keteknikan Pertanian
  • Sumardi Hadi Sumarlan Jurusan Keteknikan Pertanian, Universitas Brawijaya
  • Rini Yulianingsih

Abstract

Kandungan CO2 pada biogas masih cukup besar. Hal ini menyebabkan efisiensi panas yang dihasilkan masih rendah sehingga kualitas nyala api biogas masih belum optimal. Oleh karena itu perlu dilakukan pemurnian dari kandungan CO2 dalam biogas, sehingga dalam permurnian ini diharapkan kadar gas metana dalam biogas dapat meningkat, dan kandungan gas lain seperti, CO2 dan uap air dapat berkurang. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kandungan CO2 dan efektivitas penyerapan CO2 sebelum dimurnikan dan setelah dimurnikan dengan beberapa bahan media pemurni. Hasil analisa menunjukkan terjadinya penurunan kandungan CO2 pada biogas. Pada pemurnian dengan air kandungan CO2 turun sebesar 7,02 %. Untuk perlakuan dengan NaOH kandungan CO2 turun sebesar 4,79 %. Untuk kandungan CO2 pada kapur tohor turun menjadi 0 %. Pada Silika gel kandungan CO2 turun sebesar 4,63 %. Sedangkan kandungan CO2 pada Arang Aktif turun sebesar 10,503 %. Efektivitas penyerapan CO2 oleh kapur sangat efektif dalam mengurangi kadar CO2 yang terkandung dalam biogas dibandingkan bahan media lainnya. Sedangkan kandungan CH4 pada perlakuan kapur tohor yang paling besar. Hal ini dikarenakan kapur tohor dapat mengikat kadar CO2 yang terkandung dalam biogas lebih tinggi dibandingkan bahan media lainnya. Pada proses pengembunan, air yang diembunkan paling banyak terdapat pada perlakuan air + es (130C) sebesar 10,18 ml, disusul dengan perlakuan dengan air (21,50C) sebesar 5,79 ml dan perlakuan tanpa air (25,50C) sebesar 5,00 ml untuk tiap m3 biogas yang dialirkan. Hal ini dikarenakan semakin kecil suhu, hasil pengembunan yang diperoleh semakin besar.

 

Kata Kunci : CO2, Kapur Tohor, NaOH

References

DAFTAR PUSTAKA

D. Q. Zhang, T. M. Guo, and H. Knapp. 1997. Experimental and modeling studies on the solubility of CO2, CHClF2, CHF3, C2H2F4 and C2H4F2 in water and aqueous NaCl solutions under low pressures. Fluid Phase Equilib., 129 (1997), pp. 197–209.

Ginting, Ferdinan Delesev. 2008. Pengujian Alat Pendingin Sistim Adsorpsi Dua Adsorber dengan Menggunakan Metanol 1000 ml sebagai Pengeringan [skripsi]. Universitas Indonesia. Depok.

Huseni, Rangwala. 1996. Absorption of Carbon Dioxide into Aqueous Solutions Using Hollow Fiber Membrane Contactor. Elsevier. Journal Membrane of Science. 112 (1996). pp. 229-240.

Khaedar, Riza. 2012. Penggunaan Pelet Kombinasi Kapur Tohor (CaO) dan Serbuk Gergaji untuk Menangkap Karbon Dioksida (CO2) pada Biogas [Skripsi]. Bogor : Program Sarjana, Institut Pertanian Bogor.

Maarif, Fuad, Januar Arif. F. 2009. Absorbsi Gas Karbondioksida (CO2) dalam Biogas dengan Larutan NaOH Secara Kontinyu. Universitas Diponegoro. Semarang.

Sulistyo, Agung. 2010. Analisis Pemanfaatan Sampah Organik di Pasar Induk Kramat Jati sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Biogas [Skripsi]. Jakarta : Universitas Indonesia.

Widowati, Endang. 2006. Pengaruh Lama Perendaman Dengan Larutan Kapur Tohor Ca(OH)2 Pada Kulit Buah Manggis Terhadap Kualitas Kembang Gula Jelly. Diakses tanggal 9 Januari 2009. http://digilib.unnes.ac.id/gsdl/collect/skripsi.1/import/1780.pdf.

Wiqoyah, Qunik. 2006. Pengaruh Kadar Kapur, Waktu Perawatan dan Perendaman Terhadap Kuat Dukung Tanah Lempung. Dinamika TEKNIK SIPIL, Volume 6, Nomor 1, Januari 2006 : 16 – 24. Diakses tanggal 9 Januari 2009. eprints.ums.ac.id/272/1/(4)_Qunik.pdf.

Vas Bhat, R. D., Kuipers, J. A. M., Versteeg, G. F. 2000. Mass Transfer with complex chemical reactions in gas-liquid system: two-step reversible reactions with unit stoichiometric and kinetic orders. Chemical Engineering Journal. vol 76, jilid 2, p: 127-152 Vicitra, D

Downloads

Published

2014-07-18

Issue

Section

Bahasa Indonesia Articles