Analisis Finansial Media Apung Sabut Kelapa Untuk Budidaya Tanaman Padi (Oriza sativa.L) di Lahan Rawa

Authors

  • Ary Mustofa Ahmad Brawijaya University
  • Ekoyanto Pudjiono Universitas Brawijaya
  • Mochamad Syarbuddin Zuhri Universitas brawijaya

Abstract

Penyusutan luas areal pertanian di Indonesia akibat adanya alih fungsi ke nonpertanian dan meningkatnya jumlah penduduk Indonesia, menyebabkan usaha swasembada pangan akan mengalami kesulitan. Salah satu solusi adalah pemanfaatan lahan rawa. Tujuan penelitian ini adalah Analisis kelayakan finansial media apung sabut kelapa untuk budidaya tanaman padi di lahan rawa dan kajian pertumbuhan generatif tanaman padi. Hasil produksi gabah isi terbesar diperoleh dari Blok 1 yaitu sebesar, 0,51 kg, gabah hampa terbesar diperoleh dari Blok 2 sebesar 0,12 kg. Hasil produksi beras kepala, beras pecah besar, beras pecah kecil dan menir dari masing-masing blok berturut-turut adalah Blok 1(gr) = 241,03; 83,41; 18,97 dan 1,17. Blok 2 (gr) = 49,68; 116,43; 71,03; 9,06. Dan Blok 3(gr)=4,42; 1,58; 5,30; 0,21. Adanya perbedaan jumlah produksi terutama yang ditunjukkan oleh blok 3 diduga disebabkan adanya kebocoran pada plastik pelindung bagian bawah media, sehingga penggunaan pupuk menjadi tidak efektif. Biaya pembuatan media apung sabut kelapa berukuran 4m2 adalah Rp 97.400 atau Rp 241.000.000 perHa, modal kerja selama musim pertama adalah Rp 4.611.250 untuk gabah atau Rp 4.738.750 untuk beras. Biaya tetap sebesar Rp 32.466.750, dan biaya tidak tetap sebesar Rp 4.838.750. Penerimaan yang diperoleh sebesar Rp 7.650.000 perHa pertahun. Jika dijadikan beras maka penerimaan yang diperoleh adalah Rp 9.865.980 per hektar pertahun.  Pendapatan yang diperoleh untuk produk berupa gabah adalah sebesar Rp – 1.172.500 per hektar untuk tahun pertama dan Rp – 872.500 untuk tahun kedua sampai tahun kelima. Jika produk dijadikan beras maka pendapatan yang diperoleh adalah Rp 788.480 untuk tahun pertama dan Rp 1.088.480 untuk tahun kedua sampai tahun kelima. Nilai BEP untuk produk berupa gabah adalah 12.101 Kg. Dan untuk produk berupa beras kepala adalah 8.730,5 Kg, beras pecah besar 3.021,6 Kg, beras pecah kecil 687,6 Kg, dan menir 42,8 Kg. Dengan hasil seperti diatas maka secara finansial, media apung sabut kelapa dengan ukuran 4 m2 untuk budidaya tanaman padi di lahan rawa masih belum layak untuk diterapkan.

References

Nihayati, Mufarrichatin. 2005. Rancang Bangun Media Apung Sabut Kelapa Untuk Tanaman Padi Varietas IR 64 di Lahan Rawa (Skripsi). Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya.

Soeharto, I. 2002. Studi Kelayakan Industri . Penerbit Erlangga. Jakarta.

Sutedjo, M. M. dan A. G. Kartasapoetra. 1988. Budidaya Tanaman Padi di Lahan Rawa Pasang Surut. Bina Aksara. Jakarta.

Sutoyo, S. 1996. Studi Kelayakan Proyek : Teori dan Praktek. PT. Pustaka Binaman Pressindo. Jakarta.

Yulianto, A. 2007. Rancang Bangun Media Apung Sabut Kelapa Untuk Budidaya Tanaman Padi Di Lahan Rawa (Skripsi). Jurusan Teknik Pertanian. Fakultas Teknologi Pertanian. Universitas Brawijaya

Downloads

Published

2016-07-20

Issue

Section

Bahasa Indonesia Articles